Berikut adalah pengalaman pribadi ku yang memang telah merasakan manfaat dari sebuah asuransi kesehatan di Korea. Alhamdulillah, sejau...

Keuntungan Memiliki Asuransi Kesehatan di Korea







Berikut adalah pengalaman pribadi ku yang memang telah merasakan manfaat dari sebuah asuransi kesehatan di Korea. Alhamdulillah, sejauh ini aku merasakan diriku masih dalam keadaan sehat dan bahkan bisa dibilang jarang banget sakit. Sejak sekolah dulu, hampir bisa dibilang aku gak pernah izin sekolah karena alasan sakit. Seingat aku yaa. Jadi karena alasan itu, aku ngerasa kebutuhanku akan yang namanya asuransi kesehatan itu jadi gak begitu penting. Ya untuk apa aku bayar per bulan tapi gak pernah ku pakai karena alasan sakit dan sejenisnya. Iya dong, uang jajan jadi berkurang karena harus bayar asuransi per bulan yang memang gak murah. Belum lagi, babeh ku gak ngasih uang tambahan untuk asuransi ini, jadi mau gak mau, living cost ku bertambah. Tapi itu dulu, sebelum universitasku memaksa semua mahasiswa internasional di Kwangwoon University harus memiliki asuransi kesehatan. 

Istilah “memaksa” ini memang sangat berkerja untukku. Walau babeh tetep gak ngasih uang tambahan, tapi pada akhirnya aku jadi punya asuransi kesehatan juga. Haha. Manfaatnya banyak banget ternyata. Jadi, di Korea, ada banyak jenis asuransi kesehatan. Ketepatan, kampusku menganjurkan setiap mahasiswanya untuk punya asuransi dengan National Health Insurance Korea. Per bulan aku harus bayar sekitar 46,000 won. Cukup mahal untuk hitungan mahasiswa. Sejak punya asuransi, aku jadi rajin control kesehatanku ke rumah sakit atau klinik-klinik terdekat. Bahasa medannya jadi Mentel lah. Sakit dikit ke rumah sakit, pegel-pegel dikit karena lari tetep juga ke rumah sakit. Well, murah sih jadinya biaya berobatnya.. hehe

Manfaat yang bener-bener terasa ya di dua bulan terakhir inilah. Pertama, aku pergi ke klinik terdekat untuk cabut gigi. Aku kira awalnya mahal untuk cabut gigi, tapi ternyata health insurance meng-cover biaya perobatanku. Cabut gigi+bersihin gigi klo gak salah kena sekitar 30ribuan won, itu sudah termasuk control setelah pencabutan gigi ya. Kemudian yang baru-baru ini aku jalani adalah operasi wasir. Iya wasir.. kalau seandainya aku gak punya asuransi kesehatan, semua dana perobatan untuk wasir ini bisa mencapai sekitar sejuta seratus ribu sekian won. Dan asuransi memotong lebih dari separoh biaya operasi, control, obat, dan penginapan 3 hari di RS jadi 340ribu won. Keren gak?

Memang bener terkesan mahal untuk bayar per bulan biaya asuransi itu, tapi ketika kita membutuhkan dana perobatan, Cuma asuransilah yang siap menolong kita  untuk membayar biaya perobatan dengan sangat meriah murah. Point yang mau aku bilang ditulisan ini adalah, sekalipun kamu ngerasa gak pernah sakit, jadikan asuransi sebagai pem-back-up biaya kesehatanmu. Asuransi penting. Pada saatnya kamu akan tau kapan harus menggunakannya. Intinya jangan males aja datang ke rumah sakit. Jangan sok kuat, wong strong woman atau batman dan superman aja masih butuh rumah sakit kok. #halah. Hahaha

2 comments:

  1. Salam, Mas Ismail...
    Anak saya laki2, mau program exchange undergraduate semester 6, bln Feb - Juni 2017, di INHA University. Asuransi kesehatan sebaiknya apply di Indonesia atau di Korea ? Pihak universitas malah menyarankan bawa asuransi dr Indonesia yg mengcover jaminan kesehatan di Korea. Pengalaman Mas Ismail bagaimana ? dan mohon sarannya. Terimakasih utk sharingnya.
    Elisa Mardiana
    elisa.mardiana@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Ibu Elisa,

      Mohon maaf banget baru bisa respon ya. Sudah setahun lebih komennya, dan saya rasa anak ibu juga mungkin sudah selesai program exchange nya di Korea ya bu? Semoga sukses selalu untuk ibu dan anak ibu. Tapi tentang pertanyaan ibu, saya tetep respon saja yang saya tahu ya buk. Karena program exchange mungkin hanya beberapa bulan saja, jadi saya rasa asuransi di Korea tidak bisa digunakan buk. Karena syarat untuk apply asuransi kesehatan di Korea setahu saya salah satunya adalah sudah tinggal di Korea selama 3 bulan. Jadi kalau memang program exchangenya lebih dari 3 bulan sepertinya bisa apply tapi worth kah kira-kira buk kalau program exchangenya ternyata hanya 6 bulan? Kecuali, kampusnya yang memang bisa memfasilitasi asuransi ini, mungkin akan lebih baik kondisinya.

      Mudah-mudahan ibuk baca ini dan membahany asuransi anak ibu selama program exchange. Jadi pengalaman ibu dan anak ibu bisa bermanfaat untuk orang lain yang mungkin membaca blog ini. Terimakasih sudah singgah di sini :)

      Delete

Thank you for visiting my page. If you want to leave your track, please being a clever tracker and do not leave this page with any violent content.

Cheers