- Kalau kamu senang dengan sebuah titel atau embel-embel gelar di belakang namamu, nah menjadi seorang PhD, kamu akan dengan bangga menggandengkan gelar Dr. namamu atau Namamu, PhD. Di dunia profesional (pekerjaan), gelar ini menjadi magnet yang canggih. Kedengarannya terlalu cetek memang, tapi banyak yang memang suka membangga-banggakan gelar Dr atau PhD nya. Kamu mau gak? hihi
- Dengan menjadi seorang insan PhD (#tsaaaahh... Insan) kebanyakan kita akan menjadi cukup kuat dan tangguh secara mental dari semua tekanan, kritik, dan bahkan ejekan orang lain. Hal ini bisa diuji dengan beragam macam kritik dan penilaian skeptis terhadap kerjaan atau research seorang PhD Student. PhD adalah ladang amal untuk kita sendiri hahaha.. tapi memang harus bermental baja. Susah memang kalau terpaksa harus sering-sering menjadi manusia yang baperan. Aku udah ngalami kok waktu aku ngerasa down banget dengan kerjaan lab ku. Tapi kemudian aku sadar, aku belum siap untuk mendapat kerjaan yang baik.
- Kamu akan belajar banyak hal. PhD pada dasarnya adalah tentang belajar. Dan menjadi seorang mahasiswa PhD, kamu akan belajar banyak hal, you will learn tons of things!!!! Tidak harus melulu tentang riset, kalau kamu mau dan bisa memanage waktumu, tapi segala hal yang tujuannya untuk mempersiapkan dirimu menjadi manusia yang banyak pengetahuan. Jika kamu benar-benar belajar selama PhD, kamu akan memperoleh banyak hal di luar dari sepesifik disertasi dan bidang penelitianmu, misalnya critical thinking, independence, and time management. Now you see... research skills need an advanced degree.
- Tergantung dari siapa pembimbingmu. Kamu bisa melakukan dan menyelesaikan tugas-tugasmu sebagai mahasiswa PhD dimanapun dan kapanpun. Jadi untuk beberapa orang, menjadi seorang mahasiwa PhD itu sangat flexible. Karena kamu memang dituntut untuk memiliki kemampuan time management yang baik. Hal ini sangat menyenangkan pasti. Misal, sambil jalan-jalan kamu bisa nyambi ngerjain kerjaan Lab mu mueheheh.. gueh pun mahuuuu!
- Bidang studi dan riset yang semakin fokus. Jelas banget ini mah, kalau kamu menjadi seorang mahasiswa PhD, kamu hanya dihadapkan pada satu spesifik bidang penelitian saja. Dan sepanjang PhD mu, kamu akan hanya benar-benar belajar dan mendalami topik penelitianmu. Makanya, pastikan kamu sudah memutuskan dan memastikan topik yang akan kamu kerjakan nanti menyenangkan untukmu. Dengan begitu, kamu bisa mendorong kemampuan terbesarmu untuk menemukan innovative solusi dan berimpact besar untuk bidang penelitianmu.
- Gobal perspective. Dengan menjadi seorang PhD student, kamu akan melihat dunia dengan perspective yang berbeda. Kamu akan belajar bahwa semuanya perlu data dan otakmu akan terlatih untuk berbicara banyak hal berdasarkan fakta. Data! Selain itu, daya analisismu juga akan berkembang terhadapt bidang apapun. Karena kamu akan terlatih untuk selalu skeptis pada kebanyakan hal.
- Interkasi dengan dunia akademik yang semakin luas. Kamu pasti bisa menjelaskan hal ini berdasarkan perspektifmu sendirikan? Menjadi mahasiswa PhD akan memberikanmu kesempatan yang luas untuk benar-benar menikmati enak-enggaknya dunia akademik. Enaknya ya jelas, kamu akan punya kesempatan untuk belajar banyak hal dari orang-orang yang memiliki bidang yang sama dengan penelitianmu (misalnya), kamu punya kesempatan untuk menjajal forum-forum diskusi internationally, dan kalau kamu beruntung, kamu bisa keliling dunia sambil belajar. Hmmmm.....
- Yang paling terasa menurutku adalah kamu akan memiliki support funding yang minimal deh selama menjadi mahasiswa PhD. Dalam hal keuangan, PhD student akan hidup dengan life style yang serba pas-pasan. Oooh... kamu mungkin bisa juga dapat beasiswa dari kampus atau dari sponsor-sponsor yang lain. Tapi percayalah, kamu tidak bisa menjanjikan dirimu akan dapat uang yang berlimpah dibandingkan teman-temanmu yang bekerja di luar.
- Tekanan hidup yang tinggi. High level stress in life everrrrrr muehehe... Dan itu kayak endless. Kalau kamu gak siap dengan pernyataan atau penjelasan ini, ya kamu baca ajalah biar kamu tau. Yang penting sekedar tau. hahah.. Jadi, mahasiwa PhD itu mendapat tekanan mental dari segala sisi: tekanan diri sendiri (misal target riset, target tabungan, target nikah, target haji, target sukses, target mati #EH), tekanan dari profesor atau pembimbingmu atau senior-senior mu di Lab (karena harus publikasi paper, misal setahun 2 paper, atau karena projek lab mmmanyak jadi terus bertarung dengan dealine projek dan riset tiap minggu), tekanan mental dari keluarga (kalau kamu sudah nikah ini akan terasa banget, menjadi mahasiswa PhD full time butuh tingkat fokus level tinggi, kalau di rumah ada problem, kemungkinan besar akan ngefek ke kampus dan risetmu, gitu juga sebaliknya), tekanan dari sosial (ditanya kapan lulus, kapan nikah, kapan publikasi paper, kapan jalan-jalan, dsb. Dan kamu hanya bisa bilang F**K lah wkwkwk), tekanan ekonomi, tekanan kesehatan, dsb lah...
- Kemungkinan besar, kamu akan sangat susah untuk memiliki waktu ngehedon... dan siap-siaplah untuk dijauhi dari teman-temanmu. Percayalah sama gueh.
- Sometime, your research is just too hard to do, needs more time and hard work with unclear results. Kadang kerjaan PhD itu diibaratkan ngerjain sesuatu yang abstrak. Terlalu banyak berasumsi dan berhipotesis hanya untuk nemukan sebijik ide. Dan itu bisa berhari-hari mikirinnya. Udalah di lab kena marah profesor, di rumah tidur gak enak pulak, dicemberutin istri lagi #EH.. hahah Hajablah.. wkwk
- No boss, no working time. Kamu harus siap mental untuk ini. PhD itu harus benar-benar mandiri. Prof mu kadang susah untuk bertukar pikiran. karena dia punya kesibukan sendiri. Anyway, this is not good for everyone for sure. Bahkan kamu tidak sadar kalau kamu hanya bengong seharian with no results. Dan gak sadar tau-tau uda sebulaaaan aja tanpa ada hasil apapun. Nangis!!!!!
- Love life. By now, you should've realized that science and love rarely walk together. Your life is only for your life at school ***not love! Bersiap-bersiap orang yang paling kamu kasihi juga akan kabur dari kehidupan nyatamu. Mudah-mudahan bukan kita. Tapi ada banyak cerita dan kisah yang pada akhirnya harus divorce atau break dari pacarnya. Karena yang jadi mahasiswa PhD itu kadang egois banget dengan diri sendiri dan Lab atau kehidupan sekolahnya. Sementara pacarmu nuntut selalu untuk jalan-jalan dan nge date di pinggir empang! Ta*k banget kan? Banyak orang yang susah ngatur love and your real life as a student. Just be ready OKAY! Intinya kalau putus, ya pokoke kamu tau aja kalo dia bukan untuk mu dan in the nearly future, dia akan sadar kalau kamu better than his boyfriend. haha...
- Banyak waktu kamu akan menjadi lebih melankolis. Apalagi waktu kamu sadar uda sebulanan kamu belum punya results. Deng deng deng..... #Musik horor... Pas kamu gak punya kerjaan, dan gak punya hasil apapun, rasakanlah neraka dunia akademik. Hidupmu seolah-olah ntah jadi apa.... sometime you do feel like a lazy idiot guy! Again, just be ready and make sure you wont be in that position.
----------------------
nyocok sekali dengan judul lagunya mas Dhani, Aku cinta kamu dan dia,,heheh
ReplyDeleteHahaha... Jadi lagi pop rock ya.
DeleteThanks uda mampir :)