Kali ini aku mau coba share beberapa schemes funding atau scholarship yang mungkin bisa dicoba. Ingat, yang paling penting adalah bagaimana cara kita memanfaatkan kesempatan ada. Ambil semua kesempatan, coba semaksimal mungkin, dan ikuti proses-proses perjuangan seterusnya. Dan pada akhirnya yang membuat kita lebih "hebat" adalah bukan karena kesempatannya, tapi karena kita terus mencoba dan berusaha di setiap kesempatan yang ada. Kurang lebih begitulah kata Mario Teguh ^^,
Semakin banyak kita mencoba seharusnya semakin dekat kita dengan keberhasilan yg kita mau. Dapat scholarship dan bisa sekolah gratis di luar negeri pulak adalah goal akhir kita, tapi ada yang lebih penting dari itu semua yaitu proses belajar. Kegagalan adalah keberhasilan yg tertunda. Itu kata orang.
Ngelantur cerita ku. Hahaha. Maap!
Ok to the point ajalah sekarang. Jadi, setelah memperhatikan keberhasilan para scholarship hunter, sebenarnya funding studi itu bisa diperoleh dengan 4 cara:
Ok to the point ajalah sekarang. Jadi, setelah memperhatikan keberhasilan para scholarship hunter, sebenarnya funding studi itu bisa diperoleh dengan 4 cara:
- Individual funding (OOT, hahah -_-")
- Government to Government (G to G funding)
- University to University (U to U funding)
- Professor to Student funding (P to S funding)
Skema nomer satu sepertinya sudah jelas kan ya?. Jd gak perlu di jelasin lagi. Yang penting cukup tau aja kalo itu mahal. And you don't need to be a hunter scholarship as long as you have much money. Hehehe. Banyak kok temenku yang seperti ini.. However, gak sedikit juga kok mereka yg memang tajir tapi dapat scholarship juga. Yaitu, dengan 3 funding schemes lainnya. I promise I will describe them more details. In this page also. Jadi, tunggu ya... sedang di subway soalnya. Hahahah.
Oke kita lanjutkan isi cerita blog ini.
Jadi untuk scholarship model 3 skema lainnya adalah GtoG, UtoU, dan PtoS funding/ scholarship. Nah, kalo kita baca dari ketiga istilah ini kita pasti udah bisa ngenali fundingnya akan seperti apa. GtoG funding biasanya ada kerjasama antar pemerintah. Ini seperti program tahunan gitu sepertinya. Jadi bentuk kerjasama ini menurut pemahamanku adalah negara-negara maju memberikan scholarship untuk student-student di negara-negara berkembang untuk belajar di universitas-universitas di negara maju pemberi beasiswa itu. Macem-macem, ada yang ADS (seprtinya sekarang diganti dengan AAS. Beasiswa dari Australia), DAAD (beasiswa dari German), Fulbright (Beasiswa dari USA), KGSP (Beassiwa dari Korea Selatan), Aminef (dari USA), Stuned dari Belanda, Erasmus Mundus (beasiswa yang memberi kesempatan kita untuk studi di negara-negara eropa), Chevening (beasiswa dari inggris), Eiffel (beasiswa dari Prancis), Monbukagakusho (beasiswa dari Jepang), Endeavour Awards (Beasiswa dari Australia), yang dari Arab saudi juga ada, cuma aku lupa namanya. Nah dari link-link di atas, silahkan research sendiri requirements nya apa-apa aja, kemudian tanggal priodik kapan-kapan aja, dan sesuaikan dengan minat dan bidang kita, seterusnya adalah aksi, aksi, aksi, aksi. Anyway, kalo mau gampang si, tinggal search aja kita minat studinya ke negara mana, next tinggal cari beasiswa yang mungkin untuk bisa ke sana apa, kapan, dan bagaimana. Masih banyak lagi jenis beasiswa GtoG yang available untuk Indonesia.
NB: Aku juga gak coba semuanya kok, haha, karena dulu tu aku minatnya ke Australia, jadi cuma coba ADS dua kali dan gagal. Alasannya adalah karena ya aku belum termasuk kandidat yang qualified untuk program beasiswa itu. Akan ada kesempatan lain untukku bisa ke Australia dan belajar di sana #Amiiin....
The next one is UtoU funding!
Oke kita lanjutkan isi cerita blog ini.
Jadi untuk scholarship model 3 skema lainnya adalah GtoG, UtoU, dan PtoS funding/ scholarship. Nah, kalo kita baca dari ketiga istilah ini kita pasti udah bisa ngenali fundingnya akan seperti apa. GtoG funding biasanya ada kerjasama antar pemerintah. Ini seperti program tahunan gitu sepertinya. Jadi bentuk kerjasama ini menurut pemahamanku adalah negara-negara maju memberikan scholarship untuk student-student di negara-negara berkembang untuk belajar di universitas-universitas di negara maju pemberi beasiswa itu. Macem-macem, ada yang ADS (seprtinya sekarang diganti dengan AAS. Beasiswa dari Australia), DAAD (beasiswa dari German), Fulbright (Beasiswa dari USA), KGSP (Beassiwa dari Korea Selatan), Aminef (dari USA), Stuned dari Belanda, Erasmus Mundus (beasiswa yang memberi kesempatan kita untuk studi di negara-negara eropa), Chevening (beasiswa dari inggris), Eiffel (beasiswa dari Prancis), Monbukagakusho (beasiswa dari Jepang), Endeavour Awards (Beasiswa dari Australia), yang dari Arab saudi juga ada, cuma aku lupa namanya. Nah dari link-link di atas, silahkan research sendiri requirements nya apa-apa aja, kemudian tanggal priodik kapan-kapan aja, dan sesuaikan dengan minat dan bidang kita, seterusnya adalah aksi, aksi, aksi, aksi. Anyway, kalo mau gampang si, tinggal search aja kita minat studinya ke negara mana, next tinggal cari beasiswa yang mungkin untuk bisa ke sana apa, kapan, dan bagaimana. Masih banyak lagi jenis beasiswa GtoG yang available untuk Indonesia.
NB: Aku juga gak coba semuanya kok, haha, karena dulu tu aku minatnya ke Australia, jadi cuma coba ADS dua kali dan gagal. Alasannya adalah karena ya aku belum termasuk kandidat yang qualified untuk program beasiswa itu. Akan ada kesempatan lain untukku bisa ke Australia dan belajar di sana #Amiiin....
The next one is UtoU funding!
Sceme ini biasanya adalah scheme antar universitas. Beruntung bagi kita yang memiliki universutas yang menjalin kerjasama dengan beragam universitas apalagi universitas luar negeri. Ini adalah kesempatan yang menurutku sangat menarik untuk di coba. Selain saingan yang akan dapat juga sedikit. Yang jelass hanya antar mahasiswa di kampus kita saja. Artinya peluangnya juga cukup menjanjikanlah.
The last one is PtoS scheme. Ini scheme yang sekarang aku jalani. Profesor hire student internasional untuk belajar dan research dan ikutan projek. Dan sudah pasti kita akan disupervised oleh profesor itu sendiri dan belajar di lab beliau. Ini scheme yang menurutku bisa dipertimbangkan. Mungkin sebagian org nyebutnya adalah Master by research bagi kita yang master. Tp untuk case sistem pendidikan di korea, study by full research itu gak ada. Mau itu master ataupun phd. Jd yang ada adalah mixmode. Tapi kita punya kewajiban lain yaitu ngelab. Full time. Tergantung kebijakan lab juga ding. Hehe.
yang perlu kita ketahui adalah dengan ikut profesor di lab nya maka sudah otomatis profesor kita tu ibarat orangtua kita sendiri. Apapun masalah kita silahkan berdiskusi ddengan profesor kita. Kurang lebih gitu.
Kebanyakan mahasiswa mikirnya memang klo bisa jangan ngambil scheme ini. Krn gak bs bener bener nikmati hidup. Hahaha. Tergantung kali ya. Tp kita akan belajar lebih banyak ttg disiplin ilmu kita. Dan lebih fokus debgan belajar dan penelitian kita..
that's all.... wish you luck anywhere.
be a hunter. Be a fighter. Be alive.
Semangat terusssss...
0 comments:
Thank you for visiting my page. If you want to leave your track, please being a clever tracker and do not leave this page with any violent content.
Cheers