Cover Tulisan "My Gingseng Story" |
"Bantu dirimu sendiri terlebih dahulu, maka kamu bisa membantu orang lain"
~ R.A. Kartini
Seharusnya tulisan Ini tu dah harus di publish berbulan-bulan yang lalu. Cuma karena memang beneran sibuk dan itu juga yang buat males nulis. Haha.
Sekarang tu tanggal 5~nya Januari di tahun baru 2014. Dan aku berangkat ke negeri Gingseng ini di tanggal 27 July tahun lalu. #ngelusjidat. Tua banget cerita yg mau ku tulis ini. Setua lagunya Regina Spector di album *What we saw from the cheap seats* (red: lagu klasik → kata temen ku. Padahal ini album kayak sodaranya folk songs gitu) yang turut serta menyemangati awal pagi di hari ini. Jam 8.15 pagi waktu Gingseng (⊙.⊙). Eh kok malah ngelantur. Ok ok kita mulai ceritanya.
Jadi, kalo ada yang baca pertualangan perdanaku berburu scholarship ke UTM dan cerita tentang masa2 dilema antara di Malaysia dan Korea pasti akan nyambung sama cerita ini.
Well then. Pada akhirnya aku memutuskan untuk bertualang ke South Korea. Seoul. Kwangwoon University. Yep.... that's my university in Korea. Di Computer Engineering Department.
Setelah dapat Email di awal bulan juli 2013 tentang admission result ku ke kampus itu, aku kemudian diskusi ke bapak dan ibuku di kampung antara UTM dan Kwangwoon. Karena ada hal yang memang harus ku diskusikan. Masalah dana hidup perdanaku di korea karena memang aku pikir aku akan butuh untuk back up. Anyway, ketepatan aku memang sedang di kampung waktu itu. Alhamdulillah sorak soray gembira hatiku disambut bahagia oleh bapak dan ibuku. Dengan agak mikir bapak dan ibu untuk setuju dan bilang *pergilah nak* haha. Lagi pulak untuk ngurus visa pelajar ke Korea kan juga pake uang. Dan tabunganku ludes untuk balik~pergi per bulan antara Malaysia dan Indonesia (Utang aja belum dibayar ㅠ.ㅠ). Terpaksa nodong ortu lagi. #tepokjidat
Bad news nya adalah aku harus balik ke UTM lagi untuk ngambil barang bawaanku yang masih di Malaysia, terlebih aku harus ngomong kan ke Prof. Eko tentang keputusan baru ku itu dan mempersiapkan acara farewell gitu dengan UTM #tssaahh -_-" ... Pasti repot pikirku mengingat Prof. Sim yang di Korea minta aku untuk segera tiba di korea sebelum tanggal 20 Juli yang artinya aku akan menyelesaikan Bulan Ramadhan ku di sana dan untuk perdana kalinya akan lebaran idul fitri sendiri tanpa keluarga. Konsekuasi guys. You know that so well right?. Situasi was being so under pressure lah pokoknya. Aku dituntut harus konsentrasi penuh sama persiapan ke Korea waktu itu. Aku cuma bisa ngambil langkah langkah pendek. Yang penting cepet.
Singkat cerita aq udah tiba di UTM. Aku cuma punya waktu 3 hari untuk nyelesain semua kerjaan yg tersisa di UTM dan izin ke Prof. Eko adalah hal yang paling berat untuk dikerjakan, tapi justru itulah yang paling pertama aku kerjakan gitu sampe di UTM. Pokoknya semuanya udah ku rencana kan. Udah ku atur. Termasuk ngobrol dgn Prof. Eko. Semuanya were under my control. I was the owner of my rules banget lah pokoknya. Cakilah.
Alhamdulillah... Prof. Eko dengan mudahnya kasih izin terlebih beliau malah kasih wejangan dan nasehat-nasehat yang semulanya aku gak terpikir akan dapat. Dan aku bersyukur banget dgn wejangan itu. Banyak pokoknya wejengan dari beliau. LOVE YOU FULL MY PROF. Beneran. Ploooooong gitu rasanya. Dan kerjaan yang lain berasa sangat mudah dikerjAkan.
Selesai kerjaan. Tiba saatnya packing untuk balik ke Indonesia lagi. Tapi kemudian dapat sms dr Prof. Eko kalau beliau ngajak buka bareng. Teng..... ini ni yang buat aku super terharu. Prof. Eko gak biasanya begini sepertinya pikirku. Dan yepp... ini ni kyk acara perpisahan gitu. #glek. Farewell itu benar2 ada guys. Awalnya mau farewell an dengan rekan-rekan seLab aja awalnya. Tapi gatot. Krn panggilan bos besar kita. Tentu harus ke sana kan yak. That's ok. (But now, I miss them so much,, Kak Salmi, Bang Fitrah, Yudha, Rino, Kak Desri, Reiza (ayang, panggilan mesra #uhuk), Bang Cici, kak Chicha, kak Iis. Ini ni keluarga besar ku di UTM).
Pokoknya gitulah. Semuanya serba mendadak. Dan terkesan buru-buru sebenarnya -_-" (kalau bang fitrah sempet ngajak ngobrol beruda empat mata waktu itu, pasti kenak gue, hihih). Tapi alhamdulillah semuanya dimudahkan oleh Allah. Dengan caraNya yang sederhana. Percaya and do our best. That's all. Then let Allah do the rest. Masih banyak kisah yg memang seharusnya di ceritakan selama persiapan ini. Apalagi pas di detik-detik terakhir di UTM. Yang awalnya akan pulang esok harinya setelah buka bareng dengan Prof. Eko, tapi dipercepat jadi malam itu juga aku berlepas dr UTM jam 12 malem (tapi bus nya molor sampe jam 2 pagian). Ini ni setelah ngobrol banyak dengan Prof. Eko. Beliaulah pencerahnya. Alhamdulillah.... belum lagi cerita kawan2 di UTM yang bantu banyak, super banyak malah malam itu. Semuanya rasanya mau ku ceritakan. Tapi aku dah gak sabar kali untuk cerita tentang koreanya. Cerita tentang yang sekarang ini, dimana aku sedang nulis blog ini #eeeak. Hahaha..
Well... aku akan cerita lagi kisah persiapan ke negeri Gingseng ini di page baru. Persiapan Terbang ke Negeri Gingseng #part2 ^^, yaitu di Jakarta..
Be a hunter. Be a fighter. Be alive.
Semangat..
Semangat..
Halo mas, saya boleh minta kontaknya? Saya baru saja diterima di Kwangwoon University.
ReplyDeleteSaya mau nanya seputar kampus dan tempat tinggalnya...
Terimakasih.