"So easy to be a good Fighter"Assalamu'alaikum...
Maybe, some quotes below will help us:
-----------------------------------------------------------------
Bukan karena hari ini indah lantas kita bahagia,
tapi karena kita bahagia maka hari ini indah..
Bukan karena tak ada rintangan lalu kita optimis,
tapi karena kita optimis maka rintangan jadi tidak ada..
Bukan karena mudah terus kita yakin bisa,
tapi karena kita merasa yakin bisa dan semuanya jadi mudah..
Bukan karena semuanya baik lalu kita tersenyum,
tapi karena kita tersenyum maka semua jadi baik....
"We're not alone. Even alone, Allah is always be there"
----------------------------------------------------------------------------
Salam sejahterah untuk kita semua..
Semoga saya, kamu, dan kita semua masih berada pada lindungan Allah SWT. Dan bersyukur pada Allah dengan Alhamdulillahirabbil'alamin atas semua nikmat, hidayah, bimbingan, dan karuniah Allah yang saat ini masih ada dalam diri kita.
Coretan ini seharusnya sudah di buat dah di publish 3 bulan yang lalu. Ntahlah..mungkin sibuk, atau malas untuk mulai nulis lagi.. hehe.. Tapi sekarang ini aku buat deh report sedikit ttg ambisiku untuk studi ke luar negeri, yang jelas bukan di Indonesia tercinta. Bukannya Rasul juga berpesan kepada kita untuk menuntut ilmu sejauh dan setinggi2nya... "Tuntulah Ilmu walau KeNegeri Cina".
Australia, yessssss.... that's my first obsession country for pursuing study abroad. But unfortunately, until now I have not received that success yet. Aku katakan belum, mungkin one day, I don't know when. But one day. As student or not, even just visiting this country as tourism only. I'll love it too. Aku katakan belum, karena sebenarnya aku juga sudah mencoba semampu yang aku bisa. Mungkin memang belum sekeras baja dan sekuat semangat para pejuang beasiswa lainnya yang sudah berhasil di sana. Dan mungkin memang belum rezki ku. Aku percaya, Allah punya banyak rencana indah untuk hamba2nya, termasuk ke aku yang memang belum bisa menjadi seorang hamba yang istiqomah melaksanakan semua perintahNya dan laranganNya. Aku percaya itu. so One Day, I'll be there, soon or later...
Mengapa Australia, ratusan kali pertanyaan itu muncul dari puluhan orang disekitarku. Dan sebenarnya aku juga sadar sebenarnya pertanyaan itu juga muncul dalam hati dan pikiranku. Mengapa harus Australia...? dan sampai sekarang aku juga gak pernah tau apa alasannya.
Pertama kali aku sebegitu terobsesi untuk bisa melanjutkan studi ke Australia ketika aku masih semester lima di bangku kuliah, hingga saat ini aku belum bisa menafsirkan alasanku kenapa harus ke Australia. Ibaratnya kyak cerita "The First Loving Story" kali yaaa... haha... Tapi pada akhirnya aku sadar dengan visi awalku, simple kok, cuma pingin melanjutkan studi ke luar negeri gratisssss... Gak penting di negara mana, yang penting luar negeri, walaupun pada akhirnya pilih-pilih juga negara mana yang lumaya lebih maju dari Indonesia. Yang nawarin beasiswa ke student indonesia jugaa. Hingga akhirnya terbuka satu pintu rezki untuk studi ke Malaysia melalui grant Research, artinya ya jadi study master by research di malaysia, UTM (Universiti Teknologi Malaysia). Semuanya berjalan dengan baik, bukan tanpa ke galauan tingkat dewa, bukan tanpa pertimbangan, dan gak semulus yang aku harapkan...
Nyaris berputus asa untuk bisa studi ke luar negeri gratiss. Di sisa2 memori ku akan keinginan untuk bisa studi ke luar negeri, aku cuma bisa memperbanyak shalat hajat ku waktu itu, nyaris di setiap waktu setelah waktu-waktu shalat fardu. Aku berdoa pada Rabbku untuk diberi kekuatan dan dimudahkan segala urusan untuk bisa studi ke luar negeri. Aku tidak tau jalannya gimana, hingga akhirnya ada senior S1 dulu memberi informasi bahwa ada dosen UTM yang sedang urgent membutuhkan/ mencari student master untuk projek research beliau. Biasanya klo di Malaysia tu, dosen2nya punya banyak projek research dan ada grant researchnya, dan itu di lempar ke calon mahasiswa yang memang mau.. ntar grant research dari projeknya itu akan dilimpahkan ke mahasiswa. Aku kurang tau dilimpahkan sepenuhnya kah atau partial.
Singkat cerita, aku mulai mengontak dosen tersebut melalui inbox facebook beliau yang dikasi oleh senior ku itu. Karena si dosen buat post ttg kebutuhannya akan student master untuk projek beliau. Hingga akhirnya dosen menjelaskan researchnya apa, pola pembayaran, dan besaran bayarannya per bulan berapa. Dan beliau menyarankan, klo memang berminat, silahkan datang ke UTM untuk diskusi lebih lanjut.
Jreeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnng... Aku siap untuk berangkat. Tapi aku harus tau dari sini, projeknya apa, dan berapa besar grant yang aku dapat. Karena itu yang paling penting. Grant nya berapa. Aku gak berani ngerjai research tapi kepalaku juga mikir besok aku makan apa, uang nya dari mana, uang kuliah semester depan gimana, aku harus kerja sampingan untuk nyukupi biaya hidup, bla bla bla. Gak bisa fokus rek....Niat awalkan sekolah gratis kan, ya siapa yg mau klo ke Malaysia dengan ketidak pastian akan itu. Aku coba hitung2 lagi waktu itu beliau akan provide grant sebesar 1,500 RM, dan perhitunganku dengan jumlah grant yang dikasi beliau rasanya cukup. Waktu itu aku bilang cukup. Tanpa diskusi yang berarti dengan siapapun, aku bilang cukup lah untuk bisa studi gratis. Oke, aku berangkat ke Malaysia, tanggal 26 Januari 2013. Aku mutuskan untuk hidup sebulan saja di sana. Tapi kemudian Allah berencana lain, tidak seperti yang aku pikirkan, dan bahkan aku gak pernah berfirasat akan mendapatkan pilihan lain dari Allah. Allah memberiku pilihan yang lebih baik sepertinya waktu itu. Dan akan aku racik lagi pada coretan selanjutnya... be patient .... selepas sarapan ini aku lanjut nulis lagi.. haha..
Salam Sehat dan Sukses untuk kita semua.. :)
Wassalamu'alaikum....
makasih kak udah share pengalamannya kak
ReplyDeleteElever Media Indonesia